Ini asal usul Hari Valentine yang tidak banyak orang ketahui

Ini asal usul Hari Valentine yang tidak banyak orang ketahui

Valentine’s Day atau Hari Valentine sudah menjadi hari yang sangat populer di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda asal usul dari perayaan ini? Sebenarnya, asal usul dari Hari Valentine tidak begitu banyak diketahui oleh orang-orang.

Hari Valentine dipercaya berasal dari perayaan kuno yang disebut Lupercalia, yang dirayakan oleh bangsa Romawi kuno setiap tanggal 15 Februari. Lupercalia adalah perayaan untuk menghormati dewa Faunus, dewa pertanian dan gembala, serta juga untuk merayakan kesuburan dan keberuntungan.

Pada saat itu, para pemuda Romawi akan memilih nama-nama gadis secara acak untuk dijadikan pasangan mereka selama satu tahun. Perayaan ini dianggap sebagai cara untuk memperkuat persatuan sosial di antara masyarakat Romawi.

Namun, pada abad ke-5, Gereja Katolik mengubah perayaan Lupercalia menjadi Hari Santo Valentine, untuk menghormati Santo Valentine yang merupakan seorang martir Kristen. Konon, Santo Valentine diyakini telah menikahkan pasangan-pasangan secara diam-diam, meskipun pernikahan mereka dilarang oleh Kaisar Claudius II.

Sejak saat itu, Hari Valentine menjadi hari yang diperingati untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang terkasih. Tradisi memberikan kartu Valentine dan cokelat juga mulai muncul pada abad pertengahan di Inggris.

Meskipun asal usul Hari Valentine tidak begitu banyak diketahui, namun perayaan ini tetap menjadi salah satu hari yang paling dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia. Hari Valentine menjadi momen yang tepat untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang terkasih, baik teman, keluarga, maupun pasangan.

Jadi, mari kita rayakan Hari Valentine dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan, serta ingatlah bahwa esensi dari perayaan ini adalah untuk saling menghormati dan mencintai satu sama lain. Selamat Hari Valentine!